Senin, 29 Desember 2008

Peluang Investasi di Tahun 2009





Peluang Investasi di Tahun 2009

MARSUDHI KANG

Tak terasa tahun 2008 hampir berakhir. Ada beberapa program yang berjalan sesuai harapan, namun ada juga yang meleset dari target. Krisis keuangan global yang dipicu oleh kasus subprime mortgage barangkali hampir tak pernah terlintas dari pikiran kita semua. Apa mau dikata, gelombang krisis melanda hampir seluruh penjuru dunia. Banyak yang gugur berjatuhan tapi tak sedikit juga yang bisa memanfaatkan momentum untuk meraih keuntungan.

Di Amerika, sesaat lagi Barack Obama akan dilantik menjadi presiden. Beliau memang sosok yang dicintai terutama dari sisi perdamaian, persamaan hak, dan antiperang. Namun bukan berarti hal yang mudah untuk memperbaiki perekonomian Amerika yang telanjur carut marut. Sementara di Indonesia, pemilihan umum hanya tinggal menghitung hari. Orang bilang Indonesia sudah jauh lebih mantap dan dewasa dalam hal demokrasi. Ada yang bilang tahun 2009-2010 mungkin akan menjadi titik terparah resesi ini.

Lalu, strategi investasi apa yang manjur untuk tahun depan?

Ubah Mindset Anda

Kekayaan, sekali lagi, bukan soal seberapa besar penghasilan Anda—-melainkan seberapa besar Anda bisa menabung dan menyisihkannya untuk berinvestasi. Seseorang dengan gaji Rp 10 juta dengan pengeluaran Rp 9 juta per bulan tak lebih baik dari mereka yang bergaji hanya Rp 3 juta tapi bisa menyisihkan Rp 1,5 juta per bulannya untuk berinvestasi. Karenanya, sebelum merencanakan investasi Anda di tahun 2009, cek kembali cashflow Anda tiap bulannya.

Tentu saja ada banyak yang bisa dihemat demi menambah pundi investasi Anda. Salah satunya adalah kurangi konsumsi dan belanja kartu kredit (yang berbunga sangat tinggi). Saya misalnya, lebih suka membayar tunai daripada secara gesek karena ada rasa “sayang” ketika harus mengeluarkan uang. Hal ini bisa membuat saya lebih hati-hati ketika berbelanja. Di sisi lain, Anda juga perlu menyisihkan sebagian dana untuk cadangan (emergency fund) di tempat yang aman dan likuid. Tentu kita tidak mengharapkan hal buruk terjadi, namun tidak ada salahnya sedia payung sebelum hujan.

Kencangkan Ikat Pinggang

Di Amerika sedang ngetren One Dollar Diet Project, tentang sepasang guru sekolah yang mencoba untuk hidup (makan) hanya dengan US$1 per hari. Beritanya sudah dimuat di media terkemuka seperti New York Times dan majalah People hingga ditayangkan di Fox dan Oprah Winfrey show. Ide ini menarik karena ternyata menghabiskan uang lebih sedikit tidak selalu berarti mengorbankan citarasa dan kesehatan sebuah menu.

Sekitar 200 tahun lalu Benjamin Franklin berujar, “If you would be wealthy, think of saving as well as getting.” When you earn a dollar, try to save a minimum of 20 cents—-barangkali itulah salah satu nasihat terbaik untuk meraih kebebasan finansial. Sederhana diucapkan tapi tak pernah mudah dipraktekkan. Mengabaikan ponsel baru yang gencar diiklankan atau teman yang pamer gonta-ganti kendaraan, jelas bukan pekerjaan yang gampang. Itulah mengapa persentase orang kaya jauh lebih kecil daripada mereka yang biasa-biasa saja.

Lebih Rasional

Tahun 2009 nanti selayaknya dimulai dengan perencanaan keuangan yang lebih hati-hati. Program di tahun ini yang terbukti sukses, bisa terus dilanjutkan. Tentu ada baiknya untuk tidak melulu fokus pada jangka pendek, tetapi lebih diarahkan untuk jangka panjang. Leonardo da Vinci bilang, “Simplicity is the ultimate sophistication.” Saya rasa hal ini berlaku juga di bidang investasi. Sederhanakan segalanya sehingga mudah bagi Anda untuk mengendalikannya karena semua masih berada dalam jangkauan.

Mulai saat ini Anda juga harus lebih peduli terhadap hal-hal remeh yang sering terlupakan. Misalnya, kalau Anda berinvestasi dalam reksadana, perhatikan baik-baik operating expenses, komisi penjualan, turnover costs yang tersembunyi, hingga soal pajak. Kalau Anda berinvestasi dalam saham, ada baiknya untuk memperhatikan tingkat turnover Anda termasuk komisi broker dan pajak (capital gain) yang harus dibayar. Siapa tahu masih ada banyak pos-pos yang sebetulnya bisa Anda perbaiki lagi.

Lebih Hati-hati

Situasi krisis di satu sisi membuat orang jadi buta dan kalap—-peluang apapun langsung disambar. Di sisi lain, greed ini seringkali dimanfaatkan oleh sebagian orang yang oportunis dan mencoba mengambil kesempatan. Saya berani bertaruh bahwa tahun depan pasti lebih banyak lagi berita-berita tentang penipuan berkedok investasi dan sejenisnya. Oleh karenanya, berhati-hatilah sebelum Anda menempatkan investasi Anda.

Jangan malas untuk membaca prospektus suatu investasi atau mencari informasi yang diperlukan bila ada hal-hal yang Anda kurang paham. Hal ini memang melelahkan (dan membosankan). Tapi percayalah, jauh lebih baik menghabiskan sedikit waktu untuk belajar daripada kehilangan uang gara-gara kecerobohan Anda sendiri. Lagipula, belajar sesuatu yang baru (seperti soal investasi dan keuangan) tak pernah ada ruginya, bukan?

Saham, Obligasi, Reksadana?

Kemana harus menaruh dana di tahun 2009? Ini jelas bukan pertanyaan mudah. Deposito masih dijamin pemerintah (LPS) hanya sebesar suku bunga 10%. Artinya, deposito hanya tempat untuk memarkir uang sementara, bukan untuk mengharap return. Kalau Anda tertarik, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) juga boleh dilirik. Return yang ditawarkan mungkin hanya berkisar 12-14% namun risiko gagal bayarnya (nyaris) tidak ada. Namun return sebesar itu bagi sebagian orang kurang menarik karena belum mengkompensasi risiko inflasi.

Pilihan saya (disclaimer) ada di saham. Saat ini banyak emiten bagus yang harga sahamnya terdiskon cukup lumayan. Ada beberapa jagoan sektor perbankan, infrastruktur, consumer goods, manufaktur, dan telekomunikasi yang bisa dilirik. Kalau Anda punya amunisi lebih, tak ada salahnya mengambil saham-saham berbasis komoditas untuk jangka panjang selagi harganya masih relatif murah. Kalau diparingi (diberi) rejeki berlebih, saya ingin masuk ke properti di tahun depan.

Diversifikasi (Lagi)

Aturannya sederhana: makin “soft” suatu aset, maka akan makin mudah harganya dipermainkan; begitu juga sebaliknya. Inilah yang terjadi saat ini. Harga saham bisa diputarbalikkan dengan mudah, kurs mata uang naik turun seenaknya sendiri, reksadana dibanting harganya hingga tak lebih dari separonya. Di tengah situasi yang tak menentu, ada baiknya Anda mendiversifikasikan sebagian kekayaan Anda dalam bentuk hard asset seperti tanah (properti), logam mulia, atau barang-barang koleksi.

Jaman serba susah seperti ini juga bukan berarti haram bila Anda tertarik untuk terjun ke bisnis (sektor riil). Risiko tentu saja ada, namun bisa diminimalkan dengan masuk ke sektor-sektor usaha yang kebal krisis seperti makanan atau kelontong misalnya. Keuntungan lainnya, bank-bank sedang menurunkan suku bunga kreditnya. Ini bisa jadi kesempatan bagus untuk mendapatkan pinjaman produktif yang berbiaya (relatif) rendah.

Sound Financial Lifestyle

John Bogle, pakar investasi terkemuka, berpesan, “Choose a sound financial lifestyle. Start early and invest regularly. Know what you’re buying. Preserve your buying power. Keep costs and taxes low. Diversify your portfolio.” Investor yang mengikuti nasihat tersebut terbukti bisa mendapatkan return yang lumayan kendati situasi pasar begitu turbulen. Kebiasaan-kebiasaan kecil semacam itulah yang kelak akan menyumbang kesuksesan investasi kita.

Lagi-lagi, investasi membutuhkan perencanaan yang matang, komitmen yang kuat, kesabaran, serta wawasan yang berorientasi jangka panjang. Tapi itu semua juga belum tentu menjamin kesuksesan investasi Anda. Yang bisa kita perbuat hanya berencana dan berusaha sebaik kita mampu sembari tetap rendah hati dan bijak dalam melangkah. Selebihnya, serahkan pada yang di atas. Dan jangan lupa, dermakan sebagian keuntungan investasi Anda bagi mereka yang membutuhkan.


Rabu, 26 November 2008

[junior_Trader] ER - Ulasan pagi 26 Nopember 2008. Mengapa mereka tidak nyangkut?


Selamat pagi.

Aturan Buffet (Great Investor). Aturan pertama, jangan rugi. Aturan kedua, lihat aturan pertama. Bagaimana dia mengikuti aturan tersebut? Buffet membeli perusahaan istimewa pada waktu harganya super murah. Harga murah relatif menurut kriteria masing-masing. Ada yang beranggapan bahwa pada waktu IHSG berada di kisaran 2000 harga sudah murah, ada yang menganggap pada waktu IHSG dikisaran 1500 sudah murah, ada yang mengangga pada saat IHSG seperti sekarang ini harga murah dan ada yang ekstrim beranggapan harga belum murah dan lebih nyaman mengambil posisi "Cash Is The King". Tapi yang jelas, karena naggapan-anggapan murah tersebut, mereka tidak akan atau jarang melakukan cut loss. Mereka hanya akan menjual jika harga sudah melebihi dari harga yang mereka beli. Oleh karenanya aturan Buffet bisa mereka ikuti yaitu selalu untung. Akan berapa lama keuntungan diperoleh? Tentunya tergantung di level murah mana mereka beli.

Aturan Soros (Great Speculator). Aturan pertama, jangan rugi. Aturan kedua,kalau sampai rugi buatlah kerugian sekecil-kecilnya. Terjemahan populernya "cut your loss as soon as possible and let your profit run". Kapan belinya. Anytime selama kriteria yang dia tentukan terpenuhi. Bisa saja buy high sell higher atau melakukan short.

Menjalankan aturan-aturan tersebut dengan disiplin menyebabkan baik Buffet maupun Soros hampir tidak pernah nyangkut.

Lalu mengapa kita menjadi NYANGKUTERS?

  • Pertama. Sebagai investor kita takut ketinggalan kereta api. Beli pada waktu saham rally dan harga saham lagi tinggi-tingginya. Dan kadang-kadang yang dibeli saham perusahaan kacangan.
  • Kedua. Sebagai trader kita membiarkan kerugian berlarut-larut, Tidak berani kabur padahal jelas-jelas harga melawan kita.

DOW tiga hari rally dengan kenaikan yang bertambah kecil. Secara psikologis menandakan kelahan. Dalam candlesticks digambarkan dengan ukuran body candle yang bertambah lama bertambah kecil. Para trader sebagian tentu berfikir akan profit taking.

Banyak saham-saham di BEI dalam keadaan oversold. Sudah murah. Mau ikut cara Buffet? Ikuti saja aturan-aturan dan kriteria-kriteria yang dia tetunkan. jangan asal comot. Teliti sebelum membeli. Jnagan mau ikutin kayanya tetapi tidak mengikuti usahanya.

ER - From Parijs van Java

Daftar Kursus lengkap bisa dilihat :http://www.j-club.biz/courses.htm/

The Law of Investing - investigate before you invest.


The Law of Investing - investigate before you invest.

By Brian Tracy

The Law of Investing - investigate before you invest. This is one of the most important of all the laws of money. You should spend at least as much time studying a particular investment as you do earning the money to put into that particular investment.

Check Every Detail

Never let yourself be rushed into parting with money. You have worked too hard to earn it and taken too long to accumulate it. Investigate every aspect of the investment well before you make any commitment. Ask for full and complete disclosure of every detail. Demand honest, accurate and adequate information on any investment of any kind. If you have any doubt or misgivings at all, you will probably be better off keeping your money in the bank or in a money market investment account than you would be speculating or taking the risk of losing it.

Money is Easy to Lose

The first corollary of the Law of Investing is: "The only thing easy about money is losing it." It is hard to make money in a competitive market but losing it is one of the easiest things you can ever do. A Japanese proverb says, "Making money is like digging with a nail, while losing money is like pouring water on the sand."

The Best Rule of All

The second corollary of this law comes from the self-made billionaire, Marvin Davis, who was asked about his rules for making money in an interview in Forbes Magazine.

He said that he has one simple rule and it is, "Don't lose money." He said that if there is a possibility that you will lose your money, don't part with it in the first place. This principal is so important that you should write it down and put it where you can see it. Read it and reread it over and over.

Time Equals Money

Think of your money as if it were a piece of your life. You have to exchange a certain number of hours, weeks and even years of your time in order to generate a certain amount of money for savings or investment. That time is irreplaceable. It is a part of your precious life that is gone forever. If all you do is hold on to the money, rather than losing it, that alone can assure that you achieve financial security. Don't lose money.

Be Smart About Investing

The third corollary of the Law of Investing says: "If you think you can afford to lose a little, you're going to end up losing a lot."

There is something about the attitude of a person who feels that he has enough money that he can afford to risk losing a little. You remember the old saying, "A fool and his money are soon parted." There's another saying, "When a man with experience meets a man with money, the man with the money is going to end up with the experience and the man with the experience is going to end up with the money." Always ask yourself what would happen if you lost one hundred percent of your money in a prospective investment. Could you handle that? If you could not, don't make the investment in the first place.

Action Exercises

Here are two things you can do to apply this law immediately:

First, think back over the various financial mistakes you have made in your life. What did they have in common? What can you learn from them? Accurate diagnosis is half the cure.

Second, invest only in things that you fully understand and believe in. Take investment advice only from people who are financially successful from taking their own advice. Play it safe. It's better to hold onto your money rather than to take a chance of losing it, along with all the time it took you to earn it.

Third, have a plan. Start with gaining the right knowledge, then apply realistic investment goals to attain that fit your style and risk tolerance, then create a low-risk high-reward investing trading plan of price entry, take-profit stop-loss, then take action on those elements. Following a systematic approach to investing in the financial markets will provide more and better successful results.

Fourth, click here to review investing trading information education training software and advisory services that can help you be a successful investor and trader.
Labels: investing, knowledge, money

Click the link below to apply this law immediately.

http://invest2success.blogspot.com/2008/11/law-of-investing.html

Successful Investing Trading

http://www.invest2success.com

Weekly Stock Picks Every Monday and Investing Trading Articles Tuesday through Friday.

http://invest2success.blogspot.com

Invest2Success Google Group

http://groups.google.com/group/invest2successcom

Sabtu, 22 November 2008

Obama akan Pilih Menkeu Jempolan, Wall Street Melesat


Sabtu, 22/11/2008 10:15 WIB
Obama akan Pilih Menkeu Jempolan, Wall Street Melesat
Irna Gustia - detikFinance

Jakarta - Bursa saham Wall Street langsung melonjak tajam setelah adanya kepastian presiden terpilih AS Barack Obama akan memilih Timothy Geithner menjadi menteri keuangan AS.

Geithner (47 tahun) yang kini menjabat gubernur bank sentral bagian New York dianggap pelaku pasar sebagai sosok yang tepat menangani krisis yang berkepanjangan ini.

Penunjukan Geithner diharapkan bisa membangkitkan kepercayaan setelah pasar begitu frustasi dengan cara Menkeu Henry Paulson menangani krisis.

Saham di Wall Street langsung merespons positif setelah dua hari berturut-turut mengalami kejatuhan yang signifikan dan mencatat posisi terendah dalam 5,5 tahun terakhir.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat waktu AS (21/11/2008) indeks Dow Jones naik 494,13 poin atau 6,54% menjadi 8.046,42. Nasdaq naik 68,23 poin atau 5,18% menjadi 1.384,35 dan S&P 500 naik 47,59 poin atau 6,32% menjadi 800,03.

"Ini menjadi sedikit kabar baik yang diperlukan untuk keluar dari ketidakpastian. Setiap kali ada ketidakpastian yang berkurang, Wall Street sangat menyukainya," kata Joe Saluzzi, co-Manager Themis Trading di Chatham, New Jersey seperti dilansir dari Reuters, (22/11/2008).

Pasar menilai Geithner tidak hanya menangani masalah di sektor jasa keuangan namun juga krisis di industri otomotif yang ikut terjerembab karena kesulitan likuiditas dan telah memakan korban seperti GM dan Ford.

Geithner dianggap sebagai sosok jempolan karena sebelumnya pernah berkarir di departemen keuangan selama 13 tahun sebelum akhirnya keluar pada tahun 2001. Obama sendiri memang belum mengumumkan secara resmi susunan kabinetnya, tapi sudah hampir dipastikan Geithner akan menempati posisi menkeu.(ir/ir)
sumber:

http://www.detikfinance.com/read/2008/11/22/101502/1041113/6/obama-akan-pilih-menkeu-jempolan-wall-street-melesat

komentar saya: semoga ihsg senin ikut naik

Breaking News :

WASHINGTON — Hillary Rodham Clinton has decided to give up her Senate seat to become secretary of state in the Obama administration, making her the public face to the world for the man who dashed her own hopes for the presidency, confidants of Mrs. Clinton said Friday.

sumber :

http://www.nytimes.com/2008/11/22/us/politics/22obama.html

Menakar Tingkat Kerendahan IHSG




Sabtu, 22/11/2008 17:45 WIB
Menakar Tingkat Kerendahan IHSG
Irna Gustia - detikFinance

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga 21 November 2008 telah mengalami penurunan hingga 58,25%. Namun penurunan IHSG ini dinilai belum akan berhenti karena terseret buruknya pasar finansial global.

Seberapa rendah IHSG akan bergerak? Mungkin ada baiknya belajar dari pengalaman sejarah IHSG saat krisis moneter melanda pada satu dasawarsa lalu.

Analis Danareksa Sekuritas, Aldo Perkasa dalam risetnya yang dikutip detikFinance, Sabtu (22/11/2008) menjelaskan pasar saham Indonesia mengalami penjualan besar-besaran terutama sejak awal bulan September akibat perilaku investor (terutama investor asing) yang semakin negatif terhadap pasar negara berkembang.

Bila pasar saham Indonesia dibandingkan dengan kinerja pasar saham negara lain, IHSG merupakan indeks yang kinerjanya paling buruk, dengan penurunan sebesar -42% sejak awal September atau -5825% dari awal tahun.

Bandingkan dengan rata-rata kinerja pasar saham negara ASEAN yang mengalami penurunan sebesar -31% sejak awal September dan -47% dari awal tahun hingga 14 November 2008.

Kinerja yang buruk ini juga disebabkan oleh tingginya korelasi pergerakan IHSG dengan
pergerakan harga minyak, dimana penurunan harga minyak mencapai -51% sejak awal
september dan -61% dari awal tahun hingga 14 November 2008.

Namun, seharusnya sekarang ini korelasi tersebut semakin melemah, dikarenakan proses rebalancing yang telah terjadi di IHSG dimana saat ini sektor komoditas hanya memiliki persentase 16% (pada kuartal kedua sektor komoditas mencapai 30%).

Dibalik penjualan besar-besaran itu, IHSG sempat mencapai titik terendahnya di level
1.111,4 pada tanggal 28 Oktober. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah
titik tersebut merupakan bottom dari bear market yang sedang terjadi sekarang ini? Tidak
ada yang tahu hal ini dengan pasti.

Namun berikut kami akan coba membandingkan krisis sekarang ini dengan krisis sebelumnya.

Melihat sejarah pada krisis ekonomi 1998 IHSG mengalami koreksi seperti ini. Namun, bila kita cermati saat itu, ada beberapa fakta yang cukup menarik dari perilaku IHSG yaitu :

Perhatikan bahwa saat penurunan IHSG (JCI) sudah mencapai lebih dari 50%, maka setelah itu IHSG mengalami pergerakkan rebound, seperti yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Pada krisis 1998, IHSG mencapai bottom-nya setelah mengalami koreksi sebesar -64% dari titik tertingginya (level 736 ke level 275). Apabila kita menerapkan hal yang sama terhadap kondisi IHSG sekarang ini, maka -64% dari titik tertinggi 2.830 adalah adalah 1.018.

Pada krisis 1998, IHSG membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun lebih dari puncak menuju bottom-nya, dan pada saat rebound IHSG hanya membutuhkan waktu sekitar 9 bulanan untuk kembali ke titik awalnya. Saat ini, IHSG telah mengalami koreksi terus menerus selama 11 bulanan, sehingga apabila kita yakin bahwa sejarah mungkin terulang lagi, maka bottom mungkin tidak akan terlalu lama lagi.

Jika kita teliti lebih jauh, sebenarnya agak kurang adil bila kita membandingkan krisis 1998
dengan keadaan saat ini, karena keadaan fundamental ekonomi Indonesia sudah jauh lebih baik.

Beberapa perbedaan penting antara krisis 1998 dengan saat ini adalah :



  • Cadangan devisa saat ini lebih tinggi 200% dibandingkan dengan 10 tahun lalu, yaitu sekitar 50 miliar dolar di akhir Oktober, dibandingkan 22 miliar dolar di akhir 1998, sehingga nilai tukar rupiah seharusnya akan jauh lebih stabil.
  • Suku bunga dan inflasi masih jauh lebih stabil, dimana BI rate saat ini 9,5% dan inflasi satu tahun terakhir yang mencapai11,8%, dibandingkan tahun 1998 yang keduanya mencapai diatas 20%.
  • Rasio utang luar negeri terhadap GDP Indonesia telah turun dari diatas 100% pada tahun 1998 menjadi sekitar 55% pada tahun 2008.
  • Keadaan politik saat ini jauh lebih terkendali dibandingkan dengan tahun 1998 yang
  • terjadi revolusi politik.

Melihat perbedaan tersebut, risiko investasi di Indonesia seharusnya sudah lebih terbatas
dibandingkan 10 tahun lalu. Meskipun begitu, perilaku investor terkadang masih irasional dan cenderung tidak mempedulikan sisi fundamental dari ekonomi Indonesia sehingga IHSG tidak bisa terelak dari koreksi besar-besaran.

Kami melihat penyebab dari tindakan investor yang begitu negatif ini adalah semakin kuatnya ancaman krisis ekonomi global sehingga perilaku para investor global masih cenderung menghindari risiko dan melarikan investasinya ke aset-aset yang lebih aman.

Prospek Pasar Modal Indonesia


Kami tetap masih optimis dengan potensi jangka panjang dari pasar modal Indonesia dan percaya bahwa krisis ini seharusnya tidak akan berlangsung terus menerus. Saat ini, valuasi IHSG sudah menjadi yang terendah diantara negara ASEAN lainnya yaitu 5,8x estimasi PE 2008 dibandingkan rata-rata ASEAN di 8,8x estimasi PE 2008, sehingga seharusnya hal ini membuat IHSG menjadi jauh lebih menarik di mata investor global.

Walaupun begitu, kami melihat risiko ke depan masih ada, dengan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu:

Arah perkembangan ekonomi dan kebijakan ekonomi yang diambil baik di AS maupun di beberapa negara lain secara global dimana sejauh ini beberapa pemerintahan telah cukup proaktif dalam mendukung perekonomiannya.

Hedge fund (investor asing) yang masih menarik dananya. Sejauh ini industri Hedge fund global telah mengalami kerugian sebesar 100 miliar dolar dari total industri sebesar 1,7 triliun dolar. Bila ke depannya keadaan ekonomi masih belum membaik, maka bukan tidak mungkin gelombang penjualan kembali dari hedge fund akan terjadi kembali.

Proyeksi pendapatan perusahaan. Saat ini pasar masih belum mendapatkan gambaran yang jelas mengenai dampak krisis global terhadap kinerja para emiten. Apabila para investor sudah merasa nyaman dengan prospek kinerja emitten, maka seharusnya sentimen akan menjadi lebih stabil dan tidak fluktuatif seperti saat ini.

(ir/ir) http://www.detikfinance.com/read/2008/11/22/174513/1041264/6/menakar-tingkat-kerendahan-ihsg

Kamis, 06 November 2008

Klarifikasi BEI Soal BUMI


06/11/2008 13:49
Inilah Klarifikasi BEI Soal BUMI
Samsul Maarif
INILAH.COM, Jakarta - Setelah saham PT Bumi Resources (BUMI) terombang ambing sejak Rabu (5/11) dan akhirnya benar-benar dibuka Kamis (6/11), banyak pihak yang penasaran ingin tahu alasannya.
Untuk mengobati rasa penasaran mereka yang ingin tahu mengapa saham BUMI sampai akhirnya dibuka, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mencoba angkat bicara.
Erry mengatakan alasan pembukaan suspensi saham BUMI karena otoritas bursa menganggap informasi dari pihak Bakrie & Brothers (BNBR) sudah mencukupi dan tidak ada hal lain lagi yang diperlukan.
"Kita sudah menerima segala informasi yang kita butuhkan (dari Bakrie), jadi tak ada alasan untuk menunda-nunda pembukaan suspensi BUMI," katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (6/11).
Ketika ditanya mengenai public expose yang belum dilakukan, Erry mencoba berkelit.
Ia mengatakan bahwa public expose itu diwajibkan bagi BNBR. "Yang harus public expose itu BNBR, kalau BUMI tidak harus dan dia juga sudah dijual 35% ke Northstar," ungkapnya.
Menurut Erry, mekanismenya sudah jelas, sehingga pihak bursa segera membuka kembali perdagangan BUMI. Perlakuan terhadap BUMI ini berbeda halnya dengan saham Bakrie & Brothers (BNBR) dan Energi Mega Persada (ENRG).
"Ini sudah jelas, ya kita buka dong, kalau BNBR dan ENRG belum. Khusus BNBR harus public expose dulu, sedangkan ENRG masih belum jelas karena transaksinya belum tahu," ujarnya.
Terkait dengan anggapan pembukaan perdagangan saham BUMI terkesan mendadak, Erry tak sependapat.
"Tidak mendadak kok. Tapi memang ada informasi lain yang harus ditelaah pemerintah agar semua tidak bias, maka lebih baik untuk dikaji kembali dan itulah alasannya kenapa disuspensi lagi. Itu agar tidak ada informasi yang salah di pasar," tandasnya.
Sekali lagi Erry menegaskan bahwa pembukaan suspensi BUMI dilakukan karena otoritas bursa sudah menganggap semua sudah cukup dan mekanisme akan dibuka atau ditutup kembali diserahkan kepada bursa.[tra]
http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/06/60067/inilah-klarifikasi-bei-soal-bumi/


06/11/2008 13:12
BUMI Alami Tekanan Jual
INILAH.COM, Jakarta – Jumlah antrian saham BUMI yang akan dijual volumenya mencapai 1.937.307.500 saham dengan harga terendah Rp 1.975 per saham.
Dengan demikian antrian jual tersebut mencapai nilai sekitar Rp 3,8 triliun atau sekitar seperempat dari nilai kapitalisasi pasarnya saat ini.
Hal ini terlihat dari menumpuknya order jual saham BUMI di pasar reguler dengan nilai sekitar Rp3,826 triliun. Padahal di pasar reguler sendiri transaksi untuk keseluruhan jenis saham hanya sekitar Rp 520,8 miliar. Berarti tekanan jual saham BUMI di pasar reguler sedemikian besarnya.
Selain di pasar reguler tekanan jual BUMI juga dilakukan di pasar negoisasi, dengan harga yang hanya diketahui oleh penjual dan pembelinya (sesuai dengan negoisasi).
Para penjual saham BUMI ini beragam, mulai dari investor ritel sampai institusi yang memang sangat membutuhkan likuiditas.*/[cms]

06/11/2008 11:52
BUMI Terbuka Untuk Investor Lain



(inilah.com/Noerma)
INILAH.COM, Jakarta - Akuisisi 35% saham PT Bumi Resources (BUMI) masih terbuka untuk calon pembeli lain meskipun Northstar Pasific dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) sedang bernegosiasi.
Hal ini karena kedua pihak belum masuk tahap
perjanjian jual beli atau meneken nota kesepahaman.
San Miguel Corp, perusahaan makanan dan minuman terbesar di Filipina dikabarkan akan membuat tawaran tandingan untuk membeli 35% saham BUMI. Kemungkinan San Miguel akan mengeluarkan pernyataan lanjutan terkait dengan penawaran tandingan dalam 5 hari ke depan.
Selain San Miguel, group Tata dikabarkan juga masih berminat, namun pada harga US$ 800 juta, di bawah harga Northstar.
Saat ini saham BUMI dibuka kembali perdagangannya dan jatuh Rp 200 menjadi Rp 1.975.[tra]

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/06/60067/inilah-klarifikasi-bei-soal-bumi/

Senin, 03 November 2008

Waralaba, Usaha Alternatif Kala Krisis

Jumat, 24/10/2008 15:48 WIB
Waralaba, Usaha Alternatif Kala Krisis
Alih Istik Wahyuni - detikFinance

Jakarta - Usaha waralaba diklaim sebagai sebagai satu-satunya alternatif usaha yang kebal terhadap gempuran krisis finansial dunia.

Menurut Ketua Dewan Penasehat Waralaba Indonesia (Wali) Amir Karamoy, hal ini sudah terbukti pada krisis 1998 silam dimana sektor ekonomi banyak yang runtuh, waralaba justru menjamur.

"Dalam krisis finansial global, investasi portofolio mudah tergoncang, Wali berharap waralaba seharusnya diperlakukan alternative investasi. Karena dengan saham yang sangat peka, kalau waralaba paling imun terhadap resesi," katanya.

Ia menyampaikannya saat membuka Franchise & License Expo Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (24/10/2008).

Menanamkan modal di waralaba juga terbukti menggiurkan jika dibandingkan menyimpan uang di deposito. Jika menyimpan uang di deposito bunganya sekitar 7-8%, maka return dari bisnis waralaba bisa mencapai 20%.

"Jadi bunga bank itu peanut (kacang) lah dibanding return waralaba, sampai 20%. Inilah peluangnya," katanya.

Franchise & License Expo Indonesia kali ini menghadirkan 125 peluang usaha waralaba dan lisensi. Pameran yang digelar selama 3 hari mulai 24-26 Oktober 2008 ini menargetkan pengunjung hingga 1.500 orang.
(lih/ddn)

sumber http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/154807/1025511/480/waralaba-usaha-alternatif-kala-krisis

Bakrie Belum Tahu Jadwal Paparan Publik Penjualan Bumi

Senin, 03/11/2008 13:24 WIB
Bakrie Belum Tahu Jadwal Paparan Publik Penjualan Bumi
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Grup Bakrie belum bisa memastikan kapan akan menggelar paparan publik atas pelepasan 35% saham PT Bumi Resources Tbk senilai US$ 1,3 miliar seperti yang diminta otoritas Bursa Efek Indonesia.

"Segera setelah transaksi ini selesai baru bisa dilakukan paparan publik. Mungkin minggu ini atau pekan depan," kata Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang juga Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastavaa ketika dihubungi detikFinance, Senin (3/11/2008).

Perusahaan belum bisa mengonfirmasikan kapan transaksi penjualan Bumi ini akan selesai karena sedang dalam tahap penyelesaian. "Semuanya masih berlangsung," ujar Dileep.

Sebelumnya Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan BNBR harus segera menggelar paparan publik setelah mencapai kesepakatan dengan Northstar Pacific.

BEI belum bisa mencabut suspensi saham BUMI hingga ada penjelasan berupa paparan publik. Saham Bumi disuspensi sejak 7 Oktober 2008 bersama dua saham lainnya Energi Mega Persada dan BNBR.

Tiga emiten Grup Bakrie lain yang juga sempat disuspensi namun sudah kembali diperdagangkan sejak 17 Oktober lalu yakni PT PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Mengenai pencabutan suspensi grup Bakrie, Dileep mengaku menyerahkan sepenuhnya ke otoritas bursa. "Kalau kepastian pencabutan suspensi itu keputusan BEI, kita sendiri belum minta perpanjangan suspensi," katanya.

Saham BUMI dibeli oleh Northstar Pacific yang terafiliasi dengan Texas Pacific Group, perusahaan investasi asal AS.

Meski penjualan tersebut sudah terjadi, namun BNBR belum menerima dana penjualan saham Bumi, karena Northstar masih melakukan due diligence.

Pemegang saham repo Bumi juga masih menunggu nasibnya, atas pembayaran penjaminaan saham Bumi oleh BNBR.(ir/qom)


sumber http://www.detikfinance.com/read/2008/11/03/132401/1030345/6/bakrie-belum-tahu-jadwal-paparan-publik-penjualan-bumi

Selasa, 28 Oktober 2008

Sistem Sudah Siap, BEI Belum Terapkan Auto Rejection Asimetris


Selasa, 28/10/2008 15:14 WIB
Sistem Sudah Siap, BEI Belum Terapkan Auto Rejection Asimetris
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyelesaikan uji teknis penerapan sistem auto rejection asimetris. Meski sudah selesai, namun BEI menyatakan belum akan menerapkan auto rejection asimetris di pasar reguler.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah usai RUPS BEI di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (28/10/2008).

"Kita masih lihat dulu apakah memang ini benar-benar perlu dilakukan, salah satu pertimbangannya ini akan menjadi tidak fair seolah-olah kita tidak mau turun, maunya naik saja," jelas Erry.

Pertimbangan kedua, kata Erry, otoritas bursa harus mempertimbangkan juga mekanisme di Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

"Karena kalau ada perbedaan kenaikan dengan penurunan, artinya perhitungan penjaminan KPEI akan berbeda. Itu juga harus dirumuskan, begitu juga dengan KSEI. Tapi kalau sistem aplikasinya sih sudah siap, tinggal nanti kalau memang benar-benar diperlukan, baru kita jalankan di pasar reguler," jelas Erry.

BEI saat ini menerapkan sistem auto rejection yang simetris yakni penurunan atau kenaikan hingga 10% akan terkena auto rejection.

(qom/ddn) sumber
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/28/151411/1027248/6/sistem-sudah-siap-bei-belum-terapkan-auto-rejection-asimetris

Minggu, 12 Oktober 2008

New Rules Of Money


New Rules Of Money

Marsudi Khang


Salah satu cara yg transformasional dalam menuju financial freedom yaitu kita mesti memahami secara utuh aturan mengenai uang karena selama ini kita telah terlalu di indoktrinasi oleh aturan-aturan uang yang lama dan usang. Terlebih lagi ditengah resesi global yang semakin memperburuk perekonomian domestik.


Menurut Robert T. Kiyosaki aturan-aturan lama mengenai uang itu meliputi :


1. Ke sekolah untuk mendapatkan nilai bagus dan mendapatkan pekerjaan yg aman (untuk jangka waktu seumur hidup)

2. Kerja keras untuk mengapai tangga kemapanan uang lebih

3. Menabung

4. Keluar dari Hutang

5. Hanya mengandalkan Investasi di mutual fund


Zaman telah berubah dan cara mencari uang pun telah berubah. Resesi bisa di manapun juga, tapi menurut beberapa pakar Internet (seperti Fabian Lim dan Jim Rogers) bisnis internet tidak bakal ada matinya (bahkan krisis global sekalipun) karena seiring dengan meledaknya perkembangan teknologi informasi komunikasi yang berdampak animo masyarakat dunia untuk mendapatkan informasi lebih dalam hitungan detik.


Untuk itu Kiyosaki menyarankan aturan baru mengenai Uang yaitu :


1. Tetap melakukan aktivitas kerja rutin, tetapi sambil memulai bisnis paruh waktu.

2. Menjadi Entrepreneur terlebih sebagai Infopreneur (information entrepreneur)

3. Sebagai pengganti menabung,kita mesti selalu aware dengan Liquid-money supaya nilai asetnya tidak berkurang.

4. Menggunakan Hutang sebagai Daya ungkit.

5. Memahami perbedaan antara Orang Sales dan Orang Kaya


Semoga kita menjadi lebih makmur dengan mengetahui perbedaan mendasar aturan uang ini.

Sabtu, 11 Oktober 2008

mimpi saya

Sekedar saran :
Mimpi saya sebagai investor kecil
Yang paling disenangi para pembeli saham adalah jika:
- saham yang dibeli naik ke harga tertinggi
- deviden yang terus bertambah
- perusahaannya tambah maju dan untung betambah
- dll

Yang paling ditakuti para pembeli saham adalah jika
-Saham yang dibeli turun ke harga terendah rp 50
-perusahaannya bangkrut
-market saham panic
-dll

oleh sebab itu supaya saham yang dibeli bisa memberi keuntungan
alangkah baiknya jika :
ada aturan yang mengatur :
Titik terendah harga saham bukan rp 50 tapi senilai harga buku saham tersebut.
Dan nilai buku ini dikeluarkan secara berkala oleh lembaga berwenang ,sehingga setiap investor/pembeli saham punya jaminan jika harga saham turun ,paling rendah adalah sebesar nilai buku saham tersebut atau lebih bagus senilai harga wajar saham tersebut atau lebih bagus lagi minimal seharga ipo saham tersebut.

Memang ini belum pernah terjadi tapi apa salahnya kita memulainya untuk melindungi para pembeli saham.
Di bursa ada istilah auto reject jika saham turun sekian percent atau naik sekian percent ,nah jika ditambah kan fitur baru yaitu dibuat batas terendah seperti diatas tentu akan sangat melindungi para pembeli saham .
Mungkin bisa mulai dengan saham BUMN .
Dan ini akan menarik investor lebih banyak karena terjamin (seperti jaminan deposito)
Semoga berguna

www.kayaraya08.blogspot.com

Jumat, 10 Oktober 2008

Bursa saham batal buka

BUrsanya tidak berani buka...Tutup Lagi Pada Sesi Pagi Hari Jumat 10 Oktober 2008
============ ========= ========= =========
Dolgado
The Indonesia Stock Exchange Consultant
dolgado.blogspot. com
dolgadofund. blogspot. com
dolgado-data. blogspot. com

Jumat, 10/10/2008 09:23 WIB

Bursa Saham Batal Dibuka
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Bursa Efek Indonesia membatalkan pembukaan transaksi saham sesi I pada Jumat (10/10/2008) karena pertimbangan pasar global yang tidak kondusif. Penutupan dilakukan selama sesi I.

"Pasar global tidak kondusif jadi BEI batal dibuka sesi I ini, untuk sesi II akan diputuskan kembali," kata Direktur Perdagangan MS Sembiring ketika dihubungi detikFinance, Jumat (10/10/2008).

Semula pemerintah dan BI merestui Bursa Efek Indonesia untuk kembali dibuka mulai perdagangan sesi I, Jumat (10/10/2008) setelah dua hari ditutup.

Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menutup perdagangan saham pada sesi I mulai pukul 11.08 WIB karena hancurnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 10,38%.

Ketika perdagangan saham ditutup pukul 11.08 JATS, Rabu (8/10/2008) IHSG merosot tajam hingga 168,052 poin atau 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Posisi IHSG ini merupakan terendah sejak September 2006.

Rencana pembukaan BEI kali ini memang diliputi kecemasan karena pasar saham global kembali anjlok-anjloknya.

Wall Street turun tajam, diikuti oleh bursa utama Asia Nikkei yang Jumat pagi ini ikut kecemplung. Pada penutupan perdagangan saham Kamis waktu AS (9/10/2008) indeks Dow Jones merosot hingga 678,91 poin atau 7,33 persen ke posisi 8.579,19 yang merupakan level terendah dalam 5 tahun terakhir.

Sedangkan indeks Nikkei pada perdagangan Jumat pagi (10/10/2008) terjun hingga 11,38% atau turun 1.042,08 poin menjadi 8.115,41. Meski kejatuhannya cukup dalam, belum ada tanda-tanda indeks Nikkei akan disuspensi.

Begitu juga indeks Korea, KOSPI yang merosot 7,5% di awal perdagangan atau rurun 97,11 poin menjadi 1,197,78.

Sedangkan bursa saham Australia yang paling pertama buka juga turun tajam, indeks S&P/ASX 200 anjlok 7,4% atau 323,5 poin menjadi 3.997,4.(ir/ddn)

sumber http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/092345/1018046/6/bursa-saham-batal-dibuka

BEI buka lagi

PENGUMUMAN PEMBUKAAN KEMBALI PERDAGANGAN
09 Oktober 2008, 20:38 WIB
PENGUMUMAN
Pembukaan Kembali Perdagangan
PENG-0439/BEI.PSH/U/10-2008
Menunjuk pengumuman Bursa No. Peng-0436/BEI.PSH/U/10-2008 tanggal 8 Oktober 2008 tentang Penghentian Sementara Perdagangan, dengan ini diumumkan bahwa perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif akan dibuka kembali pada hari Jumat tanggal 10 Oktober 2008 mulai sesi I yang diawali para-pembukaan (pre-opening) untuk saham-saham yang masuk dalam daftar para-pembukaan.
Selengkapnya

Kamis, 09 Oktober 2008

Pemerintah Siapkan Rp4 Triliun Bantu Buy Back Saham BUMN

Pemerintah Siapkan Rp4 Triliun Bantu Buy Back Saham BUMN
Kamis, 9 Oktober 2008 | 20:32 WIB

JAKARTA, KAMIS - Pemerintah menyiapkan anggaran khusus untuk membantu BUMN yang tergolong kuat secara fundamental dan memiliki nilai tinggi dalam melakukan buy back saham pasca anjloknya ISHG yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) tutup selama dua hari. Dana sebesar Rp4 triliun itu tersimpan di Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang biasa digunakan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang dianggap cukup memberikan arti strategis.

"Bagi pemerintah, itu yang termasuk akan kami dukung dengan menggunakan dana yang di PIP itu. Totalnya 4 triliun tapi yang akan standby kita gunakan tergantung kebutuhan untuk menjaga nilai kewajaran perusahaan-perusahaan emiten yang kita anggap perusahaan-perusahaan yang baik," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (9/10).

Tutupnya bursa selama dua hari, menurut Sri Mulyani, memang disebabkan beredarnya rumor mengenai sejumlah emiten atau perusahaan publik dan menimbulkan sentimen terhadap mereka sehingga membuat nilai indeksnya turun. Padahal, menurut Sri Mulyani, emiten atau perusahaan publik tersebut justru tergolong meningkat kinerjanya dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Menneg BUMN Sofyan Jalil mengatakan bahwa sesuai peraturan baru No XI.B.3, BUMN sudah bisa melakukan buy back dengan menggunakan dana internal mulai besok.

"Tak boleh menggunakan kredit. Bagi mereka yang punya cashflow yang kuat, mereka bisa melakukan buy back sejak besok. Pada harga berapa besok mereka sendiri yang akan menentukan dan peraturan Bapepam akan membantu perusahaan publik untuk membeli sesuai kemampuan mereka," tandas Sofyan.

Sofyan juga menegaskan pada dasarnya semua BUMN publik siap untuk melakukan buy back saham besok pagi.


LIN sumber www.kompas.com

artikel lain di www.kompas.com

Enam Tindakan Pemerintah Dukung Pembukaan Bursa Efek

Enam Tindakan Pemerintah Dukung Pembukaan Bursa Efek
Kamis, 9 Oktober 2008 | 19:04 WIB
JAKARTA, KAMIS - Terkait keputusan pemerintah untuk membuka bursa saham besok pagi, pemerintah juga akhirnya menetapkan enam langkah untuk mendukung stabilnya pasar modal dan keuangan di Indonesia.
Enam tindakan yang terdiri dari lima langkah dan satu kebijakan Bank Indonesia (BI) ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (9/10). Dalam keterangan pers, Sri Mulyani yang didampingi oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil, Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom, Kepala Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) Fuad Rahmani dan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah, mengatakan, langkah-langkah dan kebijakan ini diharapkan dapat memberi sumbangan baik terhadap suasana bursa maupun kondisi perbankan dan pasar uang di seluruh Indonesia.
"Ini mulai berlaku sore ini atau besok pagi," ujar Sri Mulyani.
Ada pun enam langkah itu adalah:
1. Pemerintah akan melakukan tindakan menyangkut masalah mark to market. Langkah ini berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan BI.
2. Berkaitan dengan aturan pembelian kembali saham oleh emiten perusahaan publik yang berhubungan dengan Bapepam.
3. Menyangkut penambahan likuiditas di APBN melalui pencairan belanja kementerian/lembaga sehingga pengetatan likuiditas tidak menimbulkan beban.
4. Pemerintah akan membantu perusahaan-perusahaan yang dinilai baik dari sisi fundamental, karena telah go public dan memiliki nilai strategis yang tinggi bagi pemerintah untuk melakukan buyback. Bantuan ini akan dikeluarkan melalui Pusat Investasi Pemerintah.
5. Pemerintah mengupayakan penegakan hukum berdasarkan pemerikasaan terhadap transaksi saham yang terindikasi melanggar ketentuan peraturan perundangan oleh Bapepam-LK dan Self Regulatory Orgaozation (SRO)
"Yang kita observasi tidak hanya hari Rabu kemarin tapi di tiga bulan terakhir ini. Kita mendeteksi siapa saja yang melakukan tindakan-tindakan yang dikategorikan pelanggaran," tandas Menkeu.
6. Presiden SBY juga disebutkan mendukung penegakan hukum jika tindakan dari pihak-pihak yang dinilai menyebarkan rumor terhadap sejumlah emiten ternyata sudah tergolong sebagai tindakan kriminal, karena ingin menguntungkan diri sendiri atau bahkan sengaja ingin mengacaukan perekonomian Indonesia.
Besok Pagi, Bursa Saham Dibuka
Kamis, 9 Oktober 2008 | 17:40 WIB
JAKARTA, KAMIS - Bursa saham yang sempat ditutup kemarin diputuskan akan dibuka besok pagi (Jumat, 10/10). Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (9/10). "Kami telah melakukan tindakan sehubungan dengan pembukaan bursa saham kita besok pagi," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan rapat koordinasi yang diselenggarakan sejak pagi tadi di Depkeu dan dilanjutkan di Istana Negara telah menghimpun fakta mengenai faktor pendorong serta akar masalah dari anjloknya nilai ISHG sebesar 10.38 persen pada hari Rabu kemarin. Suspensi memang dilanjutkan pada hari ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku kembali pd suasana yang wajar sehingga dapat menimbulkan harga yang wajar.
Namun, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), telah ditengarai beberapa faktor pendorong kepanikan seperti faktor perkonomian global dan regional yang juga mengalami kepanikan. "Di Asia saja rata-rata (setiap negara) di atas 5 persen," tandas Sri Mulyani.

LIN

BEI Dibuka, Banyak Saham Menarik?
Kamis, 9 Oktober 2008 | 14:59 WIB
JAKARTA, KAMIS- Pengamat pasar modal Agus Gunawan memperkirakan, bisa terjadi penjualan saham besar-besaran oleh investor, bila bila perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) jadi dibuka kembali besok Jumat (10/10). "Karena masih terjadi sedikit kepanikan di pasar," ujar Agus saat dihubungi Kompas.Com, di Jakarta, Kamis (9/10).
Namun, Agus menilai aksi jual itu hanya akan terjadi di awal perdagangan saja, pasalnya kondisi pasar diperkirakan semakin membaik dan banyak saham yang menarik untuk dikoleksi investor. "Saya rasa keadaan akan berimbang," tutur Agus saat dihubungi Kompas.Com, di Jakarta, Kamis (9/10).
Melihat kondisi pasar regional yang mulai membaik, Agus menyebutkan pihak BEI kemungkinan besar memang akan mencabut suspensi yang berlaku sejak Rabu kemarin. "Mungkin besok akan dibuka karena perkembangan pasar sudah membaik," katanya.
Ditegaskan Agus, jika perdagangan saham terlalu lama ditutup akan terus memberikan nuansa negatif sehingga ketidakpercayaan terhadap pasar semakin besar. Sedangkan jika dibuka, kata Agus, akan memberikan nuansa positif dan pasar tidak terlihat panik.
"Bursa merupakan nilai ekononomi suatu bangsa. Di regional sudah menunjukkan arah market positif. Saya rasa tidak ada alasan akan ditutup lagi," kata Agus.

ANI

BEI Pertimbangkan Buka Suspensi Besok
Kamis, 9 Oktober 2008 | 11:43 WIB
JAKARTA, KAMIS - Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan akan membuka kembali perdagangan saham besok, Jumat (10/10). Pasalnya, kondisi bursa global dan regional diperkirakan akan semakin membaik.
"Bursa global dan regional hari ini turun beragam. Kelihatannya sudah mulai membaik dan mulai rebound. Ini sinyal yang cukup bagus. Mudah-mudahan ini bisa menjadi dasar bagi kita untuk buka pasar besok," kata Direktur Utama Bursa Efek Jakarta Erry Firmansyah, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/10).
Lebih lanjut Erry mengatakan masalah ini akan dikaji lebih lanjut dan akan diputuskan hari ini. Saat ini BEI tengah melakukan pertemuan dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Department Keuangan untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

ANI

Kiat Memilih Investasi di Kala Pasar Modal Tak Menentu
Kamis, 9 Oktober 2008 | 09:38 WIB
JAKARTA, KAMIS - Ambrolnya pasar modal saat ini membuat para pelaku pasar panik. Alhasil, banyak investor yang melakukan aksi jual dalam bursa. Padahal, langkah itu justru membuat pasar bursa jadi tambah tertekan. Nah, pastinya, banyak investor yang bertanya-tanya, instrumen investasi apa yang layak dipilih dalam kondisi bursa yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Menurut para perencana keuangan, pengamat investasi serta ekonom, jenis investasi yang paling tepat dilakukan adalah menanamkan modal di pasar saham. Tentunya dengan catatan, investasi ini memiliki jangka waktu yang panjang. "Harga saham yang anjlok sekarang bisa naik hingga tujuh kali lipat dalam lima sampai tujuh tahun ke depan," jelas Roy Sembel, Chief Research Officer Capital Price (Capital Market, Portfolio Investment, Corporate Finance, and Economics). Roy merekomendasikan, saat ini merupakan waktu yang paling tepat bagi investor jangka panjang dan menengah untuk menyerbu saham-saham fundamental bagus yang harganya sedang diobral.
Bagaimana dengan investor jangka pendek? Menurut Roy, investor jangka pendek sebaiknya memilih instrumen yang memberikan pendapatan tetap dalam jangka pendek. Misalnya deposito perbankan. “Tapi yang pasti, harus ada keseimbangan antara jangka pendek menengah dan panjang karena kebutuhan kita tidak semuanya jangka pendek,” jelasnya.
Normalnya, jelas Roy lagi, investasi di pasar saham harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Jika pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen sampai 8 persen per tahun ditambah dengan tingkat inflasi antara 5 persen sampai 10 persen per tahun, maka pertumbuhan indeks pasar yang normal itu berada pada posisi 15 persen sampai 20 persen per tahun. "Kalau dilihat jangka panjang, meski naik turun tapi keuntungannya ya sekitar 15 sampai 20 persen itu," jelas Roy.
Emas bisa jadi pilihan menarik
Senada dengan Roy, ekonom BNI Tony Prasentiantono menilai, penempatan instrumen investasi harus disesuaikan dengan kebutuhan investor itu sendiri. Bagi investor jangka panjang, Tony sepakat bahwa pasar saham merupakan pilihan yang baik. Selanjutnya deposito, emas, properti, valas, obligasi, dan reksadana bisa menjadi pertimbangan selanjutnya.
“Emas bisa dilirik karena dapat menjadi alat lindung nilai dari ketidakjelasan kondisi perekonomian saat ini,” ungkap Tony. Sementara, pasar properti juga bisa dipilih karena merupakan salah satu sektor fundamental yang paling bagus.
Nah, meski demikian, menurut perencana keuangan Prime Planner M Ichsan, penempatan portofolio investasi yang aman tetap saja harus disesuaikan dengan kebutuhan, jangka waktu investasi, serta berapa total investasinya.
Ichsan bilang, bagi investor jangka panjang, nilai investasi di reksadana saham dan pasar saham bisa mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya dapat ditaruh dalam deposito, pasar uang dan emas.
Sementara bagi investor jangka pendek, 40 persen dananya bisa ditempatkan di deposito, dan 30 persen-nya lagi di obligasi jangka pendek. "Sisanya baru di reksadana saham dan saham," kata Ichsan. (Diade Riva Nugrahani)

Sumber : www.kompas.com

Buy Back Maksimal 50 Persen

09/10/2008 13:37
Buy Back Maksimal 50 Persen
Reni Herawati

INILAH.COM, Jakarta- Akhirnya pemerintah menyetujui kelonggaran buy back saham BUMN dan emiten lainnya. Jumlah saham yang dibuy back maksimal 50% dari sebelumnya 10%.

Hal ini disampaikan Robinson Simbolon, Kepala Biro Hukum Bapepam-LK seusai mengadakan rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Menkeu, Kamis (9/10). Menurutnya, hasil rapat dengan menkeu tadi menyetujui kelonggaran aturan buy back saham. Kelonggaran itu sendiri mengenai jumlah saham yang boleh dibeli.

Adapun kelonggaran yang disepakati meliputi total nominal modal disetor, dan jumlah saham yang boleh dibeli pasar setiap hari. Total nominal modal yang disetor, kalau dulu hanya 25 persen, sekarang bisa lebih besar dari angka itu. Dari sisi jumlah saham yang di-buy back, tadinya hanya 10% akan dinaikkan maksimal 50%. “Dan itu nanti jam 4 sore akan diumumkan,” ujarnya.

Mengenai penyelenggaraan RUPS, yang tadinya paling lama 7 hari, nantinya tanpa melalui RUPS tapi disclosure. “Dan ini langkah-langkah yang akan diumumkan. Efektifnya mulai suspensi dibatalkan,” ujarnya. Namun, dia sendiri tidak tahu sampai kapan suspen BEI akan dilakukan. “Saya no comment mengenai sampai kapan disuspen.

Di tempat yang sama, Meneg BUMN Sofyan Djalil menyampaikan semua BUMN publik bisa melakukan buy back. Yang penting BUMN tersebut punya dana. “Dananya memang berasal dari dana internal, dan ada juga dana dari BUMN sendiri,” tukasnya.[L5]
Tags : buy back, bapepam

BERITA TERKAIT

* Aturan Buy Back Saham Diperlonggar
* BUMI 'Buy Back' Saham Rp 834,7 M
* TLKM Segera 'Buy Back', Ayo Beli!
* BNI Securities 'Buy Back' Obligasi
* Sofyan Panggil BUMN Bahas Buy Back
* 'Buy Back' Saham Medco Baru 40%
* BUMI 'Buy Back' 23,807 Juta Saham
* Bapepam Terseret Eurocapital
* Akuisisi Maybank Suram, BII Jual Saja
* MEDCO 'Buy Back' 17,75 Juta Saham



berita lain dapat dibaca di http://www.inilah.com

galeri pendapat 4

sumber :http://www.kontan.co.id/

galeri pendapat 3

sumber :http://www.kontan.co.id/

galeri pendapat


sumber: http://www.kontan.co.id/

galeri pendapat

sumber http://www.kontan.co.id/

Rabu, 08 Oktober 2008

BEI:Transaksi Hari Ini Sangat Irrasional

08/10/2008 17:16
BEI:Transaksi Hari Ini Sangat Irrasional
Vina Nurul Iklima
Erry Firmansyah
(inilah.com/subekti)

INILAH.COM, Jakarta- Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat adanya anomali dalam sesi perdagangan pagi hingga siang tadi. Karenanya, akan segera dilakukan pemeriksaan intensif terhadap anomali transaksi perdagangan saham yang terjadi.

"Kami akan melakukan pemeriksaan atas anomali transaksi hari ini. Masih belum bisa dipastikan apakah ada transaksi ilegal. Namun jika melihat nilai transaksi hari ini yang hanya sebesar Rp 952 miliar, sedangkan IHSG anjlok hingga 10,38% sangat irrasional," ujar Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah di kantornya, Rabu (8/10/2008).

Sementara untuk sesi perdagangan besok, dia belum bisa memastikan apakah sudah bisa dibuka kembali atau tidak. “Kami akan melakukan pembicaraan dulu dengan Bapepam dan departemen keuangan," tukasnya.[L5]

sumber:

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/10/08/53654/beitransaksi-hari-ini-sangat-irrasional/

Tags : ihsg, BEI

DPR:Suspen BEI Langkah Tepat

08/10/2008 17:45
DPR:Suspen BEI Langkah Tepat
Samsul Maarif
Agung Laksono
(inilah.com)

INILAH.COM, Jakarta- Ketua DPR Agung Laksono menilai suspensi BEI siang tadi merupakan langkah yang tepat. Menurutnya ini untuk menjaga tingkat kepercayaan publik kepada bursa saham tetap baik.

Dia berharap pelaku-pelaku ekonomi juga tidak panik menghadapi kondisi tersebut. "Memang ini sesuatu yang harus dilakukan agar tingkat kepercayaan publik kepada bursa saham tetap baik," kata Agung di Gedung DPR,Jakarta,Rabu (8/10).

Agung menjelaskan dengan fundamental ekonomi bangsa saat ini terutama bidang perbankan, diharapkan bisa menangkal kekhawatiran semua pihak akan ancaman krisis. Karenanya, dia berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah-langkah agar efeknya tidak terlalu merambat jauh.

"Meskipun beberapa pejabat kita di pemerintah mengatakan kali ini keadaannya tidak separah krisis moneter tahun 1998, tapi harus tetap diwaspadai," ujarnya.

Di samping itu, dia juga mengingatkan pemerintah agar memperhatikan dan jangan sampai mengabaikan 21 butir yang diajukan oleh dunia usaha. Karena hal tersebut juga merupakan rekomendasi dan pesan dari kalangan praktisi. "Ke-21 butir itu kan salah satunya menjaga ekspor agar tidak berkurang volumenya serta menjaga nilai tukar rupiah agar tidak sampai merosot sampai batas psikologis. Kita tahu dulu tahun 1998 waktu reformasi awalnya dari krisis moneter lalu pada krisis kepercayaan," terangnya.[L5]

sumber:

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/10/08/53661/dprsuspen-bei-langkah-tepat/

Tags : ihsg, BEI, DPR




BI Minta Kepastian Batas Suspensi BEI

08/10/2008 17:54
BI Minta Kepastian Batas Suspensi BEI
Reni Herawati
Mranda Gultom
(inilah.com/Bayu Suta)

INILAH.COM, Jakarta- Bank Indonesia meminta, penutupan bursa hanya terjadi sementara waktu. Kendati demikian BI tetap mendukung penghentian perdagangan di bursa tersebut.

Demikian Pernyataan Deputi Gubernur Senior BI, Mranda Gultom dalam jumpa pers, Jakarta, Rabu (8/10). "Kalau tidak ada batas waktu, ya tidak bagus. Tapi kalau alasan itu untuk sementara waktu saja guna memberikan kepada pemain pasar untuk mempertimbangkan pasar, itu hal yang biasa,"ujarnya.

Menurut Miranda, saat ini bursa saham di Moskow juga di suspen karena drop 14%, Nikei juga turun 9,6%. pasar Inggris, Jerman, Perancis turun minimal 6%. "Ini masalah global yang harus dihadapi semua pihak termasuk para stakeholder. Ini bukan sesuatu yang aneh. Ini hal yang lumrah. Memang aturannya mengatakan demikian. Saya melihat dalam 3 hari terakhir pasar saham turun di atas 20%, dan menurut aturannya jika turun berturut-turut selama 3 hari, sebaiknya memang disuspen," paparnya. [L5]

Tags : ihsg, BEI, BI, Miranda

sumber http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/10/08/53666/bi-minta-kepastian-batas-suspensi-bei/

BEI TUTUP PERDAGANGAN JAM 11 :08

Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menutup perdagangan saham pada sesi I mulai pukul 11.08 WIB karena hancurnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 10,38%.

Ketika perdagangan saham ditutup pukul 11.08 JATS, Rabu (8/10/2008) IHSG merosot tajam hingga 168,052 poin atau 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Posisi IHSG ini merupakan terendah sejak September 2006.

Transaksi saham yang dicatatkan sebelum bursa disuspensi, sebanyak 27.494 kali dengan volume 1,129 miliar unit saham senilai Rp 988 miliar. Hanya 6 saham yang naik harga, selebihnya 171 saham anjlok dan 9 saham stagnan.

"Penutupan pasar ini untuk mencegah kejatuhan saham lebih lanjut dan menenangkan pelaku pasar," kata Direktur Perdagangan BEI MS Sembiring, Rabu (8/10/2008).

IHSG juga mencatat penurunan terburuk dibanding bursa-bursa dunia lain yang hanya turun 4-5%.

Indeks Hang Seng turun 5,44%, Seoul turun 3,54%, KOSPI turun 3,42%, Nikkei turun 4,54%, STI Singapura turun 3,84% dan Taiwan turun 4,34%.

Saham di Australia turun 4,04% dan dibelahan Eropa FTSE pada 7 Oktober malah rebound 0,35%, Xetra Dax turun 1,12%.

Sementara saham-saham di Eropa masih belum buka, sedangkan Dow Jones pada penutupan 7 Oktober 2008 hanya turun 5,11%. Arab Saudi turun 7% pada 7 Oktober 2008.

Kekacauan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia ini karena aksi jual investor asing yang terus berlanjut. Investor asing berburu likuiditas karena di negara asalnya sedang kekeringan likuiditas.

Adanya pernyataan dari JP Morgan Chase untuk menghindari surat utang di Indonesia makin membuat investor menjauhi IHSG.

Sementara kasus gagal bayar Danatama dan disuspensinya 6 saham kelompok Bakrie makin menambah rentetan sentimen negatif di pasar.

Saham-saham yang jeblok harganya antara lain, Telkom (TLKM) turun Rp 600 menjadi Rp 6.5550, Indosat (ISAT) turun Rp 1.200 menjadi Rp 3.950, Antam (ANTM) turun Rp 90 menjadi Rp 1.070 dan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.700 menjadi Rp 5.300. ( ir / ddn )
sumber http://www.detikinet.com/read/2008/10/08/111532/1016949/6/ihsg-hancur-perdagangan-saham-bei-ditutup

Selasa, 07 Oktober 2008

BBCA 7 oktober 2008

BBCA 6 Oktober 2008

BEI Suspensi Saham Kelompok Bakrie

07/10/2008 11:37
BEI Suspensi Saham Kelompok Bakrie


(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta- Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan enam kelompok usaha Bakrie di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

Kondisi tersebut, berdasarkan surat tertulis dari Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Supandi, Selasa (7/10/2008). Keenam saham grup Bakrie yang disuspensi itu adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Suspensi ini sendiri dilakukan sehubungan dengan belum memadainya informasi terkait perdagangan efek dari kelompok usaha Bakrie ini. Selain itu, BEI juga mempertimbangkan dampak hal tersebut terhadap perdagangan pasar yang teratur, wajar dan efisien. "Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan kelompok usaha Bakrie," katanya.[L5]

[ Kirim ke teman ]

Senin, 06 Oktober 2008

Saham 209 Emiten Anjlok

06/10/2008 17:02
Saham 209 Emiten Anjlok
M Dindien Ridhotulloh

(inilah.com/Noerma)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada titik paling buruk. Investor sejak awal perdagangan terlihat panik dan IHSG terus merosot tak terkendali merespon negatif krisis finansial di AS. Bahkan saham Grup Bakrie turun lebih dari 30%.

Pada perdagangan Senin (6/10) IHGS ditutup melemah 10,3% atau 183.77 poin ke level 1.648,74. Indeks LQ-45 anjlok 42,170 poin (11,42%) menjadi 326,970 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 37,058 poin (12,94%) menjadi 249,333.

Perdagangan saham mencatat hanya 10 saham yang naik, 9 saham stagnan dan 209 saham lainnya merosot. Transaksi tercatat 65.212 kali, dengan volume 4,578 miliar unit saham, senilai Rp 4,588 triliun.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Fuad Rahmany mengatakan penurunan IHSG yang lebih dari 5% ini karena pasar merefleksikan penurunan yang harusnya terjadi pada saat libur lebaran.

"Selama hampir sepekan BEI tidak mengalami trading. Yang lain (bursa regional dan global) sudah turun-turun. Mereka melakukan adjusment karena market itu kan sangat rasional," jelas Fuad.

Sejak perdagangan dibuka, IHSG sudah anjlok sangat dalam di posisi 78,65 poin atau 4,29% ke level 1753.86. Bahkan, pada 10 menit setelah pembukaan, IHSG terpuruk di level 1.739,66, turun 92,85 poin atau 5,07%.

IHSG goyah terpengaruh ketidakpastian pasar global ikut. Investor panik dan langsung menarik dananya dari pasar secara besar-besaran. Pasar tampaknya kurang merespon rencana bailout US$ 700 miliar karena menganggap bukan solusi jangka panjang terhadap krisis finansial yang terjadi belakangan ini.

IHSG juga ikut terimbas pasar saham regional yang juga terpuruk cukup dalam. Indeks saham Hang Seng turun 4,97%, Seoul turun 4,29%, Nikkei turun 4,25%, Shanghai turun 5,23%, STI Singapura turun 5,26%, Taiwan turun 4,12%.

Sementara sentimen dari dalam negeri juga kurang menggembirakan. Yakni laju inflasi tahunan (year on year) sampai September 2008 yang tercatat sebesar 12,14% yang merupakan laju inflasi paling tinggi tiga tahun terakhir ini. Sementara inflasi bulanan September naik menjadi 0,97% dibandingkan Agustus 0,51%

Sehingga hal ini menimbulkan ekspektasi bahwa suku bunga acuan BI rate akan kembali melambung. Akibatnya sektor-sektor usaha akan kesulitan mendapatkan dana murah untuk menjalankan ekspansi bisnisnya akibat tingginya suku bunga perbankan.

Sementara saham Grup Bakrie merosot melebihi 30%. Akibatnya saham grup ini mengalami auto rejection alias berhenti secara otomatis. Seperti saham PT Bumi Resources (BUMI) melemah 32,03% dan berhenti di level Rp 2.175 per lembar.

Demikian pula saham PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) anjlok di level 35,21% dan terpaksa dihentikan secara otomatis pada level Rp 460. PT Energi Mega Persada (ENRG) juga anjlok 32,7% dan ditutup di level Rp 350.

Saham di sektor properti PT Bakrieland Development (ELTY) juga berhenti di level Rp 150 setelah anjlok 36,17%. PT Bakrie Telecom (BTEL) juga dihentikan pada level Rp 150 anjlok 40%. Saham PT Bakrie & Brothers (BNBR) anjlok 40,8% di level Rp 145.

Saham lainnya yang anjlok di antaranya, PT Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 150 menjadi Rp 2.500, PT Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 400 menjadi Rp 1.060, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 450 menjadi Rp 4.950, PT Timah (TINS) turun Rp 520 menjadi Rp 1.140, PT Telkom (TLKM) turun Rp 50 menjadi Rp 7.100.

Sedangkan saham yang naik harganya antara lain PT Bank Internasional Indonesia (BNII) naik Rp 120 (38,71%) menjadi Rp 435 per lembar. Demikian pula saham PT

Trada Maritim yang naik 27,2% atau 34 poin ke level Rp 159 per lembar serta PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menguat 2,47% atau Rp 20 menjadi Rp 830 per lembar.

Analis Paramita Alfa Securities, Pardomuan Sihombing, menilai anjloknya saham regional termasuk di Indonesia hanya merupakan bentuk panic selling. Kondisi tersebut terjadi karena kekhawatiran semua pihak terutama pasar terhadap krisis yang terjadi di AS.

Ia menghimbau pemerintah dan semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang akan membuat pasar semakin panik. Menurutnya, kebijakan mem-blow up BUMN sebaiknya juga tidak usah dilakukan karena bisa semakin mempertegang kondisi pasar.

“Intinya, pemerintah saat ini harus mengambil langkah antisipasif, meski kondisi internal Indonesia lebih baik dan tidak terlalu terpengaruh faktor eksternal. Satu-satunya langkah stabilitasi yang bisa dilakukan yaitu meningkatkan ekspor ke luar negeri termasuk ke AS,” jelasnya.

Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mengungkapkan transaksi harian turun ke level Rp 3 triliun mulai September 2008 terimbas krisis global. Pada 2007, rata-rata transaksi harian perdagangan saham di BEI sebesar Rp 4,2 triliun. Erry memperkirakan perdagangan saham akan kembali normal pada 3-6 bulan ke depan.

Tags : ihsg

BERITA TERKAIT
load in : 0.002321005 "

[ Kirim ke teman ]

Rabu, 10 September 2008

UNVR 8 september 2008


Adalah bijaksana jika kita menjauhi bursa disaat bearish ini ,kita tidak pernah tahu dasarnya dimana ,adalah satu hal yang baik jika kita menyimpan dana kita ditempat lain dulu sambil menunggu pulihnya bursa yang entah kapan .
tapi jika anda memaksa ingin trading mungkin unvr pilihannya . dan anda harus siap cutloss jika ternyata saham ini tidak jadi naik . ingat uang anda susah didapat oleh sebab itu ber hati hatilah .
SAAT ini mungkin unvr adalah saham yang boleh dilirik,tetapi apakah anda mau koleksi atau tidak terserah anda dan ingat dalam dunia saham setiap hari bisa berubah karena banyak faktor yang mempengaruhi . serta anda berisiko kehilangan uang anda .

Minggu, 31 Agustus 2008

SAVING vs INVESTING






marsudi khang



Salah satu hal signifikan yang membedakan antara Si Kaya dan Si Pandir yaitu mengenai cara Saving (Menabung) dan Investing (Berinvestasi) di tempat yang tepat dan bagaimana supaya tidak Lost-money, serta dalam kondisi yang bagaimanapun juga, si Kaya tetap bisa Survive (dengan hasil investasi yang fantastis), sementara si Pandir (kelompok orang menengah) malah menjadi semakin kehilangan uangnya - biarpun mereka sama-sama menabung dan berinvestasi.

Apalagi di tengah Turbulensi Ekonomi sekarang (meminjam istilah Robert T. Kiyosaki), ketika kita tidak memahami secara utuh kedua konsep ini (Menabung dan Berinvestasi) maka bisa-bisa investasi kita ketelan inflasi dan berbagai cost-investing lainnya (seperti berbagai biaya administrasi di tabungan, dan mulai akan diterapkannya biaya bagi investasi di Reksadana). Belum lagi kebiasaan dan pemahaman kita selama ini terlihat masih ada yang kurang pas dengan arti menabung dan investasi.

Menilik dari buku Eko P. Pratomo, "Berwisata ke Dunia Reksadana", dijabarkan mengenai kedua makna tersebut di atas yaitu:

MENABUNG

Adalah suatu kegiatan berkala secara terus menerus dalam menumpuk atau mengumpulkan suatu dana, dalam rangka melakukan investasi. Menabung dilakukan secara harian atau bulanan, dan dananya diambil dari pendapatan tetap/tidak tetap, namun sudah direncanakan sebelum memperoleh pendapatan tersebut.

Misalnya: Menabung sebesar 10% dari Gaji bulanan, atau 25% dari THR, ke dalam sebuah rekening mati (Dead-Account).Menabung dilakukan dengan memotong gaji di awal dan bukan dari sisa gaji (di akhir), sehingga menabung harus Anda perlakukan sebagai "Future Liability".

Menabung dengan berhutang memakai Credit-Card (pembayaran otomatis dengan auto-debet) adalah suatu tindakan yang sangat keliru, karena “Menabung” bukanlah berhutang melainkan dilakukan dari "Net Cashflow" di awal.

INVESTASI

Investasi dapat dilakukan setelah pekerjaan rumah ‘menabung’ anda yang pertama selesai. Investasi adalah tindakan selanjutnya dari kegiatan Menabung. Investasi dilakukan dengan memakai (menumbuh kembangkan) dana yang sudah dikumpulkan melalui kegiatan menabung, ke berbagai instrumen investasi seperti: Reksadana, Saham, Emas dan Properti.

Investasi dapat dilakukan dengan menaruh dan memindahkan portofolio asset, dari satu instrumen ke instrumen lain, dari waktu ke waktu. Selain itu, Investasi bersifat dinamis, sedangkan Menabung lebih statis.

Investasi dilakukan dengan memakai Dana Idle (tidak terpakai), dan bukan dari uang belanja atau Dana Darurat apalagi dengan memakai kartu kredit. Sekali lagi, Investasi memakai Dana Idle dari hasil penumpukan Menabung, dan bukan dari pendapatan (gaji) bulanan. Bila Anda membayar premi asuransi atau apapun namanya, dengan memakai kartu kredit, itu bukan Investasi. Itu sama saja seperti membayar Listrik, PAM atau Telepon via Kartu Kredit, dan semua ini adalah tagihan atau "Past Liability".

Kembali lagi, apa yang akan terjadi bila Tagihan Kartu Kredit Anda menumpuk dan gagal Anda bayarkan? Sekali lagi, Anda telah menumpuk UTANG dan bukan ASSET.

Orang-orang kaya adalah kelompok yang memahami secara utuh pembedaan Future Liability dan Past Liability, sehingga dana investasi mereka dari waktu ke waktu berlipat sampai saatnya menjadi andalan pensiun mereka.

Sudahkah kita menabung dan berinvestasi dengan benar dalam menata dan menyongsong Masa Depan Gemilang?