Kamis, 06 November 2008

Klarifikasi BEI Soal BUMI


06/11/2008 13:49
Inilah Klarifikasi BEI Soal BUMI
Samsul Maarif
INILAH.COM, Jakarta - Setelah saham PT Bumi Resources (BUMI) terombang ambing sejak Rabu (5/11) dan akhirnya benar-benar dibuka Kamis (6/11), banyak pihak yang penasaran ingin tahu alasannya.
Untuk mengobati rasa penasaran mereka yang ingin tahu mengapa saham BUMI sampai akhirnya dibuka, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mencoba angkat bicara.
Erry mengatakan alasan pembukaan suspensi saham BUMI karena otoritas bursa menganggap informasi dari pihak Bakrie & Brothers (BNBR) sudah mencukupi dan tidak ada hal lain lagi yang diperlukan.
"Kita sudah menerima segala informasi yang kita butuhkan (dari Bakrie), jadi tak ada alasan untuk menunda-nunda pembukaan suspensi BUMI," katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (6/11).
Ketika ditanya mengenai public expose yang belum dilakukan, Erry mencoba berkelit.
Ia mengatakan bahwa public expose itu diwajibkan bagi BNBR. "Yang harus public expose itu BNBR, kalau BUMI tidak harus dan dia juga sudah dijual 35% ke Northstar," ungkapnya.
Menurut Erry, mekanismenya sudah jelas, sehingga pihak bursa segera membuka kembali perdagangan BUMI. Perlakuan terhadap BUMI ini berbeda halnya dengan saham Bakrie & Brothers (BNBR) dan Energi Mega Persada (ENRG).
"Ini sudah jelas, ya kita buka dong, kalau BNBR dan ENRG belum. Khusus BNBR harus public expose dulu, sedangkan ENRG masih belum jelas karena transaksinya belum tahu," ujarnya.
Terkait dengan anggapan pembukaan perdagangan saham BUMI terkesan mendadak, Erry tak sependapat.
"Tidak mendadak kok. Tapi memang ada informasi lain yang harus ditelaah pemerintah agar semua tidak bias, maka lebih baik untuk dikaji kembali dan itulah alasannya kenapa disuspensi lagi. Itu agar tidak ada informasi yang salah di pasar," tandasnya.
Sekali lagi Erry menegaskan bahwa pembukaan suspensi BUMI dilakukan karena otoritas bursa sudah menganggap semua sudah cukup dan mekanisme akan dibuka atau ditutup kembali diserahkan kepada bursa.[tra]
http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/06/60067/inilah-klarifikasi-bei-soal-bumi/


06/11/2008 13:12
BUMI Alami Tekanan Jual
INILAH.COM, Jakarta – Jumlah antrian saham BUMI yang akan dijual volumenya mencapai 1.937.307.500 saham dengan harga terendah Rp 1.975 per saham.
Dengan demikian antrian jual tersebut mencapai nilai sekitar Rp 3,8 triliun atau sekitar seperempat dari nilai kapitalisasi pasarnya saat ini.
Hal ini terlihat dari menumpuknya order jual saham BUMI di pasar reguler dengan nilai sekitar Rp3,826 triliun. Padahal di pasar reguler sendiri transaksi untuk keseluruhan jenis saham hanya sekitar Rp 520,8 miliar. Berarti tekanan jual saham BUMI di pasar reguler sedemikian besarnya.
Selain di pasar reguler tekanan jual BUMI juga dilakukan di pasar negoisasi, dengan harga yang hanya diketahui oleh penjual dan pembelinya (sesuai dengan negoisasi).
Para penjual saham BUMI ini beragam, mulai dari investor ritel sampai institusi yang memang sangat membutuhkan likuiditas.*/[cms]

06/11/2008 11:52
BUMI Terbuka Untuk Investor Lain



(inilah.com/Noerma)
INILAH.COM, Jakarta - Akuisisi 35% saham PT Bumi Resources (BUMI) masih terbuka untuk calon pembeli lain meskipun Northstar Pasific dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) sedang bernegosiasi.
Hal ini karena kedua pihak belum masuk tahap
perjanjian jual beli atau meneken nota kesepahaman.
San Miguel Corp, perusahaan makanan dan minuman terbesar di Filipina dikabarkan akan membuat tawaran tandingan untuk membeli 35% saham BUMI. Kemungkinan San Miguel akan mengeluarkan pernyataan lanjutan terkait dengan penawaran tandingan dalam 5 hari ke depan.
Selain San Miguel, group Tata dikabarkan juga masih berminat, namun pada harga US$ 800 juta, di bawah harga Northstar.
Saat ini saham BUMI dibuka kembali perdagangannya dan jatuh Rp 200 menjadi Rp 1.975.[tra]

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/06/60067/inilah-klarifikasi-bei-soal-bumi/

Tidak ada komentar: