Minggu, 31 Agustus 2008

SAVING vs INVESTING






marsudi khang



Salah satu hal signifikan yang membedakan antara Si Kaya dan Si Pandir yaitu mengenai cara Saving (Menabung) dan Investing (Berinvestasi) di tempat yang tepat dan bagaimana supaya tidak Lost-money, serta dalam kondisi yang bagaimanapun juga, si Kaya tetap bisa Survive (dengan hasil investasi yang fantastis), sementara si Pandir (kelompok orang menengah) malah menjadi semakin kehilangan uangnya - biarpun mereka sama-sama menabung dan berinvestasi.

Apalagi di tengah Turbulensi Ekonomi sekarang (meminjam istilah Robert T. Kiyosaki), ketika kita tidak memahami secara utuh kedua konsep ini (Menabung dan Berinvestasi) maka bisa-bisa investasi kita ketelan inflasi dan berbagai cost-investing lainnya (seperti berbagai biaya administrasi di tabungan, dan mulai akan diterapkannya biaya bagi investasi di Reksadana). Belum lagi kebiasaan dan pemahaman kita selama ini terlihat masih ada yang kurang pas dengan arti menabung dan investasi.

Menilik dari buku Eko P. Pratomo, "Berwisata ke Dunia Reksadana", dijabarkan mengenai kedua makna tersebut di atas yaitu:

MENABUNG

Adalah suatu kegiatan berkala secara terus menerus dalam menumpuk atau mengumpulkan suatu dana, dalam rangka melakukan investasi. Menabung dilakukan secara harian atau bulanan, dan dananya diambil dari pendapatan tetap/tidak tetap, namun sudah direncanakan sebelum memperoleh pendapatan tersebut.

Misalnya: Menabung sebesar 10% dari Gaji bulanan, atau 25% dari THR, ke dalam sebuah rekening mati (Dead-Account).Menabung dilakukan dengan memotong gaji di awal dan bukan dari sisa gaji (di akhir), sehingga menabung harus Anda perlakukan sebagai "Future Liability".

Menabung dengan berhutang memakai Credit-Card (pembayaran otomatis dengan auto-debet) adalah suatu tindakan yang sangat keliru, karena “Menabung” bukanlah berhutang melainkan dilakukan dari "Net Cashflow" di awal.

INVESTASI

Investasi dapat dilakukan setelah pekerjaan rumah ‘menabung’ anda yang pertama selesai. Investasi adalah tindakan selanjutnya dari kegiatan Menabung. Investasi dilakukan dengan memakai (menumbuh kembangkan) dana yang sudah dikumpulkan melalui kegiatan menabung, ke berbagai instrumen investasi seperti: Reksadana, Saham, Emas dan Properti.

Investasi dapat dilakukan dengan menaruh dan memindahkan portofolio asset, dari satu instrumen ke instrumen lain, dari waktu ke waktu. Selain itu, Investasi bersifat dinamis, sedangkan Menabung lebih statis.

Investasi dilakukan dengan memakai Dana Idle (tidak terpakai), dan bukan dari uang belanja atau Dana Darurat apalagi dengan memakai kartu kredit. Sekali lagi, Investasi memakai Dana Idle dari hasil penumpukan Menabung, dan bukan dari pendapatan (gaji) bulanan. Bila Anda membayar premi asuransi atau apapun namanya, dengan memakai kartu kredit, itu bukan Investasi. Itu sama saja seperti membayar Listrik, PAM atau Telepon via Kartu Kredit, dan semua ini adalah tagihan atau "Past Liability".

Kembali lagi, apa yang akan terjadi bila Tagihan Kartu Kredit Anda menumpuk dan gagal Anda bayarkan? Sekali lagi, Anda telah menumpuk UTANG dan bukan ASSET.

Orang-orang kaya adalah kelompok yang memahami secara utuh pembedaan Future Liability dan Past Liability, sehingga dana investasi mereka dari waktu ke waktu berlipat sampai saatnya menjadi andalan pensiun mereka.

Sudahkah kita menabung dan berinvestasi dengan benar dalam menata dan menyongsong Masa Depan Gemilang?

Tidak ada komentar: